Assalwa Community

Premium WordPress Themes

Search

Senin, 22 September 2014

Berikanku Cahaya-Mu


BERIKANKU CAHAYA –MU
 Oleh: Shana Rosemary

“Siapa yang menyuruhmu membaca Al-qur’an ?” teriak pak herman, papa Maya.
“pa. ini kewajiban umat islam pa” kenapa papa melarang?” tanyanya bingung.
“dengar, sudah kubilang beberapa kali sama kamu, aku tidak suka dengan islam, kalau kamu masih mau tinggal dirumah ini, masuklah ke agamaku ! “
“Apa !!! , papa, terserah sama maya, kenapa papa protes sama maya ? Bukannya papa sama mama menikah beda agama ?”
“anak kurang ajar kamu ! “ucap Pak Herman, Seraya Ingin menampar maya
“Mas……!!!. Jangan lakukan itu ! “cegah Bu Ratna seraya memeluk maya, “Mas, kalau kamu memang tidak suka, kami akan pergi !”
“mama ini rumah kita?” Sahyut maya terkejut, “maya ! sudah jangan banyak bicara !” bentak Bu Ratna.
“Dengar, lebih baik kamu ikuti aku dari dulu pasti kita akan tenang!” kata pak Herman.
“Mas…. Cukup ! aku tidak tahan lebih baik kita bercerai !
“Jangan Mas! Aku tidak suka dengan perceraian, Allah akan marah dengan itu.”
“ Aaaaah……. Diam kamu, pergi dari sini !!!! pergi !!!! “ suruh pak Herman marah.
Segera Bu Ratna dan maya membereskan barang-barang mereka dan pergi dari rumah itu.
“ma, kita mau kemana?”Tanya maya sambil menangis. “kita ke rumah yang dulu dibandung saja ya ? jawab Bu Ratna menangis.
********************************************************
 “maya, kamu yakin kuliah disana ?”tanya Bu Ratna  yang kini usianya telah memasuki usia genap 40 tahun,
“ entahlah ma, maya bingung!! Djogja..maya rasa tempat yang cocok”jawabnya.
“Di jogja ? kamu mau kembali ke sana lagi?” Tanya Bu Ratna terkejut dengan jawaban putri semata wayangnya itu.
“Ma, kenapa setiap maya bicara tentang jogja mama selalu terkejut?”
 “mama, mama jujur sama maya, mama belum ceraikan sama papa ?” Tanya maya penasaran.
Spontan ekspresi Bu Ratna berubah. Ia tak tahu harus menjawab apa lagi.
“Ma jawab…..!!! paksa maya.
“nak, mama tidak suka bercerai. Dikeluarga kita tidak pernah ada perceraian jangan sampai mama mengalami itu, mama takut !,” Jelas Bu Ratna hingga menangis perlahan
“ma, kalau mama tidak suka bercerai, mama harus membawa papa ke agama kita!”
“sayang…. ! mama, ……Mama……. Belum bisa!”
“  Kalau mama belum bias kenapa mama menikah dengan  papa?”.
“Maya, pernikahan ini terpaksa, karena sebelum nenek meninggal, nenek meninggalkan banyak hutang dan sebagai bayarannya mama  harus menikah sama papa!” Jelas Bu Ratna kembali.
Maya pun ikut menangis. Derai air mata yang kini menghiasi pagi yang cerah ini, mengisahkan kesedihan dan penderiataan yang dialami bu Ratna.
********************************************************
Beberapa hari kemudian………
Maya memutuskan untuk kuliah di UGM jogja.
Ketika ia berangkat menuju kampusnya, ia melihat sebuah Gereja yang sering di kunjungi Pak Herman. Dan ia terkejut melihat sseorang pria yang  tak salah lagi adalah pak Herman, papanya yang telah lama tak bertemu. Segera ia turun dari taksi dan menghampirinya.
“papa……!!! “panggilnya.
Pak Herman pun membalikkan badannya dan terkejut melihat seorang gadis berkerudung biru yang memanggilnya dengan sebutan”papa”
“maya?” Sebutnya” maya?” kamu maya?”
“Papa ini maya!”
“maya anakku!”.
Maya berlari memeluk pak Herman yang kini Nampak tua.
“maya, mamamu mana ?” Tanya Pak Herman menangis.
“kami tinggal dirumah kontrakan di jogja…” Jawab maya menangis pula.
“uhuk…..uhuk….!” pak herman batuk dan mengeluarkan darah.
“papa kenapa bisa begini?” Tanya maya.
Tiba-tiba pak herman pingsan, maya panik dan meminta pertolongan pada orang yang ada disekitarnya. Dengan segera Pak Herman di bawa ke rumah sakit.
Bu Ratna datang ke rumah sakit dalam keadaan cemas , dan dia memeluk maya kemudian menangis.
Mereka terus berdo’a, memohon pada yang kuasa, agar memberikan keajaiban Nya untuk Pak Herman setelah 3 jam kemudian,,,,,,,,
 “Mungkin anda bisa berbicara dengannya!” kata dokter yang baru keluar dari ruang ICU, mempersilahkan maya dan Bu Ratna melihat keadaan pak Herman.
 “mas….mas….Herman! ini aku Ratna, mas maafkan akua! Aku sudah durhaka padamu” ucap Bu Tatna duduk didekat pak Herman, seraya memegang tangannya.
“tidak Ratna ! aku yang bersalah ! aku tidak mau dengar kamu, maaf! Aku tidak pantas jadi suami yang baik, buat kamu dan aku tidak pantas jadi papa yang baik buat maya” kata Pak Herman lemah dan menangis.
“mas , jangan pikirkan itu!. Pikirkan kondisimu sekarang. Kenapa bisa begini?” Tanya bu ratna sambil mengangis pula.
“mungkin ini hukuman dari tuhan, ketika kalian pergi, aku mencoba untuk membuang kalian pergi, aku mencoba untuk membuang Al-Qur’an yang maya baca waktu itu. Tetapi , tiba-tiba tenggorokanku terasa sakit dan aku terbatuk mengeluarkan darah.
Sejak saat itu aku tidak pernah ke gereja lagi. Setiap ingin ke gereja, hal itu selalu terjadi, dan mungkin ini akhir dari semuanya” jelas pak Herman panjang lebar.
 “Al-Qur’an itu masih kusimpan di lemari pakaian maya . uhu…..uhuh,……!!!!”
“papa, papa tidak usah banyak bicara!” larang maya mulai panic.
“Maya, papa ingin uhuk….uhuk….mengabulkan impianmu”ucap Pak Herman dengan wajah yang sangat pucat.
“maksud papa?” Tanya maya bingung.
“papa ingin masuk islam, demi Allah papa ingin masuk islam” ucap Pak Herman.
Ucapan Pak Herman membuat maya dan bu ratna terharu.
“pa, ikuti maya, Asyhaduanlaailaahaillallah……”
“AsY…….Haduanlaaa………ilaaaa……..ha illallah………
Wa asyhaduanlamuhammadarrosulullah.”
“wa asy…hadu…..anna…muham….madar….rosulullah….maafkanlah semua kesalahanku….”
Berhenti detak jantung pak Herman , tangisan maya dan Bu Ratna tiada habisnya. Namun, Allah membantu mereka untuk menerima semua yang telah terjadi. Pak Herman kini telah beristirahat tenang disana, setelah mengucapakan kaliamt Syahadat!!
********************************************************