BERIKANKU
CAHAYA –MU
Oleh: Shana Rosemary
“Siapa
yang menyuruhmu membaca Al-qur’an ?” teriak pak herman, papa Maya.
“pa.
ini kewajiban umat islam pa” kenapa papa melarang?” tanyanya bingung.
“dengar,
sudah kubilang beberapa kali sama kamu, aku tidak suka dengan islam, kalau kamu
masih mau tinggal dirumah ini, masuklah ke agamaku ! “
“Apa
!!! , papa, terserah sama maya, kenapa papa protes sama maya ? Bukannya papa
sama mama menikah beda agama ?”
“anak
kurang ajar kamu ! “ucap Pak Herman, Seraya Ingin menampar maya
“Mas……!!!.
Jangan lakukan itu ! “cegah Bu Ratna seraya memeluk maya, “Mas, kalau kamu
memang tidak suka, kami akan pergi !”
“mama
ini rumah kita?” Sahyut maya terkejut, “maya ! sudah jangan banyak bicara !”
bentak Bu Ratna.
“Dengar,
lebih baik kamu ikuti aku dari dulu pasti kita akan tenang!” kata pak Herman.
“Mas….
Cukup ! aku tidak tahan lebih baik kita bercerai !
“Jangan
Mas! Aku tidak suka dengan perceraian, Allah akan marah dengan itu.”
“
Aaaaah……. Diam kamu, pergi dari sini !!!! pergi !!!! “ suruh pak Herman marah.
Segera
Bu Ratna dan maya membereskan barang-barang mereka dan pergi dari rumah itu.
“ma,
kita mau kemana?”Tanya maya sambil menangis. “kita ke rumah yang dulu dibandung
saja ya ? jawab Bu Ratna menangis.
********************************************************
“maya, kamu yakin kuliah disana ?”tanya Bu
Ratna yang kini usianya telah memasuki
usia genap 40 tahun,
“
entahlah ma, maya bingung!! Djogja..maya rasa tempat yang cocok”jawabnya.
“Di
jogja ? kamu mau kembali ke sana lagi?” Tanya Bu Ratna terkejut dengan jawaban
putri semata wayangnya itu.
“Ma,
kenapa setiap maya bicara tentang jogja mama selalu terkejut?”
“mama, mama jujur sama maya, mama belum
ceraikan sama papa ?” Tanya maya penasaran.
Spontan
ekspresi Bu Ratna berubah. Ia tak tahu harus menjawab apa lagi.
“Ma
jawab…..!!! paksa maya.
“nak,
mama tidak suka bercerai. Dikeluarga kita tidak pernah ada perceraian jangan
sampai mama mengalami itu, mama takut !,” Jelas Bu Ratna hingga menangis
perlahan
“ma,
kalau mama tidak suka bercerai, mama harus membawa papa ke agama kita!”
“sayang….
! mama, ……Mama……. Belum bisa!”
“ Kalau mama belum bias kenapa mama menikah
dengan papa?”.
“Maya,
pernikahan ini terpaksa, karena sebelum nenek meninggal, nenek meninggalkan
banyak hutang dan sebagai bayarannya mama
harus menikah sama papa!” Jelas Bu Ratna kembali.
Maya
pun ikut menangis. Derai air mata yang kini menghiasi pagi yang cerah ini,
mengisahkan kesedihan dan penderiataan yang dialami bu Ratna.
********************************************************
Beberapa
hari kemudian………
Maya
memutuskan untuk kuliah di UGM jogja.
Ketika
ia berangkat menuju kampusnya, ia melihat sebuah Gereja yang sering di kunjungi
Pak Herman. Dan ia terkejut melihat sseorang pria yang tak salah lagi adalah pak Herman, papanya
yang telah lama tak bertemu. Segera ia turun dari taksi dan menghampirinya.
“papa……!!!
“panggilnya.
Pak
Herman pun membalikkan badannya dan terkejut melihat seorang gadis berkerudung
biru yang memanggilnya dengan sebutan”papa”
“maya?”
Sebutnya” maya?” kamu maya?”
“Papa
ini maya!”
“maya
anakku!”.
Maya
berlari memeluk pak Herman yang kini Nampak tua.
“maya,
mamamu mana ?” Tanya Pak Herman menangis.
“kami
tinggal dirumah kontrakan di jogja…” Jawab maya menangis pula.
“uhuk…..uhuk….!”
pak herman batuk dan mengeluarkan darah.
“papa
kenapa bisa begini?” Tanya maya.
Tiba-tiba
pak herman pingsan, maya panik dan meminta pertolongan pada orang yang ada
disekitarnya. Dengan segera Pak Herman di bawa ke rumah sakit.
Bu
Ratna datang ke rumah sakit dalam keadaan cemas , dan dia memeluk maya kemudian
menangis.
Mereka
terus berdo’a, memohon pada yang kuasa, agar memberikan keajaiban Nya untuk Pak
Herman setelah 3 jam kemudian,,,,,,,,
“Mungkin anda bisa berbicara dengannya!” kata
dokter yang baru keluar dari ruang ICU, mempersilahkan maya dan Bu Ratna
melihat keadaan pak Herman.
“mas….mas….Herman! ini aku Ratna, mas maafkan
akua! Aku sudah durhaka padamu” ucap Bu Tatna duduk didekat pak Herman, seraya
memegang tangannya.
“tidak
Ratna ! aku yang bersalah ! aku tidak mau dengar kamu, maaf! Aku tidak pantas
jadi suami yang baik, buat kamu dan aku tidak pantas jadi papa yang baik buat
maya” kata Pak Herman lemah dan menangis.
“mas ,
jangan pikirkan itu!. Pikirkan kondisimu sekarang. Kenapa bisa begini?” Tanya
bu ratna sambil mengangis pula.
“mungkin
ini hukuman dari tuhan, ketika kalian pergi, aku mencoba untuk membuang kalian
pergi, aku mencoba untuk membuang Al-Qur’an yang maya baca waktu itu. Tetapi ,
tiba-tiba tenggorokanku terasa sakit dan aku terbatuk mengeluarkan darah.
Sejak
saat itu aku tidak pernah ke gereja lagi. Setiap ingin ke gereja, hal itu
selalu terjadi, dan mungkin ini akhir dari semuanya” jelas pak Herman panjang
lebar.
“Al-Qur’an itu masih kusimpan di lemari
pakaian maya . uhu…..uhuh,……!!!!”
“papa,
papa tidak usah banyak bicara!” larang maya mulai panic.
“Maya,
papa ingin uhuk….uhuk….mengabulkan impianmu”ucap Pak Herman dengan wajah yang
sangat pucat.
“maksud
papa?” Tanya maya bingung.
“papa
ingin masuk islam, demi Allah papa ingin masuk islam” ucap Pak Herman.
Ucapan
Pak Herman membuat maya dan bu ratna terharu.
“pa,
ikuti maya, Asyhaduanlaailaahaillallah……”
“AsY…….Haduanlaaa………ilaaaa……..ha
illallah………
Wa
asyhaduanlamuhammadarrosulullah.”
“wa
asy…hadu…..anna…muham….madar….rosulullah….maafkanlah semua kesalahanku….”
Berhenti
detak jantung pak Herman , tangisan maya dan Bu Ratna tiada habisnya. Namun,
Allah membantu mereka untuk menerima semua yang telah terjadi. Pak Herman kini
telah beristirahat tenang disana, setelah mengucapakan kaliamt Syahadat!!
********************************************************
Assalwa Community